NEXT DESTINATION: POLSEK

ngga ngerti. entah karena saya memang memiliki daya magnet yang kuat terhadap kaum anak-sekolah-vandalis atau apa, tapi hari ini lagi-lagi saya berurusan dengan mereka. anak sekolah yang tak sengaja meninggalkan otaknya di rumah, begitulah saya selalu mengistilahkannya.

hari ini, gara-gara mereka, koantas bima yang saya tumpangi masuk ke kantor polisi! jadi begini, rupa-rupanya mereka itu siswa SMA yang baru saja menyelesaikan ujian akhir nasional. dapat diartikan sebagai: belum tentu lulus. mereka yang habis pesta melukis (baca: mencoret-coreti baju masing-masing), menghadang koantas bima yang saya tumpangi. kejadiannya sekitar pukul 12 siang tadi. waktu mereka naik, memang saya melihat ada seorang petugas polisi dengan radio HT nya di sisi jalan. lalu, tak jauh dari sana, koantas bima saya pun kembali dihadang. kali ini oleh beberapa orang polisi. ada yang berpakaian preman, ada juga yang berseragam lengkap. para pelajar pun dipaksa turun. kejadian ini tentunya menjadi tontonan warga di sekitar sana. ramaiii sekali. tapi kami dilepas, para pelajar itu bergegas naik lagi. belum jauh dari penghadangan polisi itu, kami kembali dihadang polisi persis di depan kantor polsek. daaaann.. digiring lah koantas bima ke dalam kantor polsek tersebut..

saya agak kaget juga. sempet khawatir kalo saya bakal ikut digeledah. yaa, secara tampang saya kan buronan gimanaa gitu.. *dilirik sinis seluruh pembaca* semua pelajar dipaksa turun dari koantas bima. kedua tangan diposisikan di belakang kepala, nunduk sedikit, kemudian mereka disuruh berbaris jongkok di halaman parkir kantor polisi tersebut. saya yang agak terburu-buru untuk pergi ke kampus, sempat nanya juga ke si supir, takut koantas bima nya terpaksa batal berangkat lagi. tapi lalu beberapa polisi naik, bilang kalau boleh langsung berangkat lagi asal mau digeledah sebentar mobilnya. jadi lah pak polisi itu nungging-nungging ngelongokin tiap-tiap bawah kursi sambil nanya-nanya juga, tadi ada yang bawa senjata tajam atau ngga. setelah diperiksa dan ngga ada senjata tajam yang disembunyikan di mobil, pak polisi itu pun membebaskan kami.

sampe sekarang, saya masih ngerasa agak syok sekaligus lucu juga. syok karena sebelum-sebelumnya saya ngga pernah dihadang polisi seheboh itu dan terpaksa meluncur ke kantor polisi. lucu karena bisa-bisanya saya nyelonong ke kantor polisi gara-gara pelajar-pelajar setolol itu. bukan karena kesalahan saya sendiri. astaga.

satu hal yang terlintas di benak saya ketika para pelajar itu dipaksa turun di kantor polisi: koantas bima kami jadi mirip mobil tahanan yang sedang menurunkan para pesakitan. ya ampun!

sekian -____________-

Comments

Popular posts from this blog

Bro, Sis, Keluarga Kecilmu Bukan Trophy Kemenangan Loh...

Monsters University: Kisah Di Balik Sukses Mike dan Sulley di Monsters Inc.

Perempuan-perempuan Patriarki