Jika Tuhan senang bercanda...

jika Tuhan senang bercanda, mungkin sekarang lah saatnya saya bilang: "Han, kali ini Kamu keterlaluan. cukup sudah."

mungkin yang baca ini bakal ngomel-ngomel, bilang saya kafir dan segala-gala karena menganggap seolah Tuhan itu "teman" dengan adanya dialog pembuka semacam itu. tapi, biar aja. saya anggap begitu karena saya berusaha menempatkan Tuhan sebagai zat yang "dekat". bukan yang menakutkan. tapi bersahabat. dan mengayomi saya.

kadang, saya berpikir Tuhan itu senang sekali ngajak saya bercanda. senang mempermainkan saya. begitu banyak hal yang terjadi dalam hidup saya terasa.. lucu. lucu sekali. kebetulan-kebetulan tak wajar. yah, lagian juga, di dunia ini mana ada sih yang kebetulan? semua sudah diatur sedemikian sama Tuhan. itu yang saya percaya. sayang aja, seringnya Tuhan malah ngajak saya bercanda. ngga jarang Tuhan nyodor-nyodorin hal yang cukup menggoda iman saya. yaa, biasa lah. Tuhan ngirim si setan buat ganggu saya. saya sih seneng-seneng aja. hidup kan cuma sekali, kadang belok-belok dikit itu seru juga kan. tapi, tiba-tiba, baru aja saya mau ngintilin itu setan, muncul lah malaikat-Nya. saya diseret balik ke jalan yang lurus lagi dengan paksa. tanpa ampun. niat hura-hura pun batal. saya ketawa sendiri sesudahnya. atau kadang-kadang, Tuhan nyodorin sesuatu yang sumpah-demi-apapun saya kepengenin sejak lama. tapi, baru aja pengen saya ambil, pengen saya hak milik, ehh.. tau-tau sama Tuhan ditarik lagi. Sambil senyum-senyum. jadi saya cuma kebagian ditunjukkin doang. ngga bisa saya hak milik sepenuhnya. trus sering juga Tuhan melempar saya ke tengah-tengah persimpangan jalan. kadang ada dua atau lebih pilihan jalan yang harus saya tentukan. saat itu juga. cuma satu yang boleh saya lewatin. cuma satu. dan semuanya jalan yang saya suka. equal. saat saya bingung mau pilih yang mana, saya seolah mendengar Tuhan lagi cekikikan geli. cekikikan jahil.

sekarang, tiba-tiba saya ngerasa bercanda Tuhan mulai keterlaluan. sesuatu yang saya tunggu sejak lama, dikabulkan. akhirnya. mulanya saya pikir, ngga akan lagi ada "tapi" setelahnya. sayang. Tuhan bercanda lagi. muncul lah "tapi" yang bikin saya ketawa miris sendiri. sesuatu itu harus saya tebus mahal sekali. pengorbanan besar. antara kesenangan sendiri dan menyenangkan orang lain. sebuah pertaruhan, untuk masa depan. judi besar.

keterlaluan sih. tapi, yah, saya cuma bisa ketawa lagi.

*dari kejauhan, lalu terdengar suara Tuhan: "GOTCHA! :p"*

Comments

Popular posts from this blog

Bro, Sis, Keluarga Kecilmu Bukan Trophy Kemenangan Loh...

Monsters University: Kisah Di Balik Sukses Mike dan Sulley di Monsters Inc.

Perempuan-perempuan Patriarki