Posts

Showing posts from 2018

M N K H

Tangerang Selatan , 25 Maret – 02 Desember 2018 M E N I K A H. ME NI KAH. MENIKAH. KAPAN? Di usia rawan seperti saya (duapuluh lima tahun plus plus), pertanyaan “kapan menikah?” menjadi lebih sering terdengar ketimbang pertanyaan “sudah makan belum?”. Mungkin, selain di usia segini kami sudah lebih paham bahwa kesehatan tubuh seperti urusan asupan makan patut dijaga tanpa perlu diingatkan orang lain, faktor lainnya adalah usia segini sudah termasuk di dalam daftar usia ideal untuk menikah menurut BKKBN. Cateuut . Saking seringnya ditanya mengenai pernikahan, saya jadi kepikiran: “Kenapa seseorang memutuskan untuk menikah?” Kira-kira kenapa ya? Bahkan lebih spesifik lagi, kira-kira, kenapa ya seseorang memutuskan untuk menikah dengan pasangannya tersebut? Iseng-iseng, beberapa waktu lalu, saya lemparkan pertanyaan tersebut di salah satu akun sosial media saya. Secara mengejutkan, responnya ramai juga. Mulai dari yang paling serius sampai yang paling lawak, ad

Perempuan-perempuan Patriarki

Jombang, 01 Maret 2018 P E L A K O R. Gila yah. Belakangan ini istilah PELAKOR tuh kayak viral banget. Sebentar – sebentar pelakor, apa –apa pelakor. Sebagai seorang perempuan, kesel ngga sih dengar istilah begitu? Kalo saya sih, dari lubuk hati yang paling dalam, kesel banget. PELAKOR alias Perebut Laki Orang, menurut saya adalah istilah yang sangat merendahkan kaum perempuan. Nangis deh itu Ibu Kartini kalo dengar perempuan Indonesia gampang banget ngatain perempuan lainnya dengan sebutan pelakor. Saya bukan membela pelakor loh ya. Cuma, istilah pelakor itu memang keterlaluan sih. Kayak si Lelaki nya ngga ada salah-salahnya sama sekali. Padahal yang namanya perselingkuhan kan ya salah dua-duanya dong. Situ udah punya komitmen sama orang lain kok ya pasrah aja “direbut”, situ sehat? Tinggal di negara yang kental dengan budaya Patriarki memang mesti sering elus-elus dada supaya sabar menghadapi kaum lelaki yang sering merasa punya kuasa dan cenderung merendahkan perempuan

Mukanya Mana, Sist?

Jombang, 17 Februari 2018 Hai. Hai. Hai. Gila ya pas ngelihat tanggal postingan terakhir tuh kayak: “ where have you been , Manusia Abu-abu?” Well , sok sibuk sama kehidupan IRL ( In Real Life ) sih kayaknya. Harap maklum hehe. Sebetulnya banyak yang mau saya bahas, tapi malas juga bahas yang berat berat di suasana long weekend kayak gini. Kartu kuning: skip. Perceraian Bapak Sipit: skip. Pilkada: skip. Pernikahan cincin 200 juta nyemplung di ancol: demi apapun ini menarik banget sebetulnya tapi apa ada saya ngga kuwat nulisnya, saya rasa kemampuan saya menguntai kata demi kata sulit menyaingi Om satu itu jadi dengan berat hati bahasan ini saya skip juga… hashtagHalah hashtagSakarepmu. Okay. Jadi hari ini saya mau bahas tentang foto aja. Sudah beberapa bulan belakangan ini, saya memang tak lagi memajang foto wajah di sosial media manapun (selain facebook sama path yang isinya orang orang kenal banget dan private banget). Bahkan di Instagram yang basisnya album foto do