Posts

Showing posts from 2017

You Are WEREWOLF!

Image
Pamulang, 11 Mei 2017 Beberapa waktu lalu, saat liburan bersama sekumpulan teman lama di sebuah villa, saya memainkan sebuah permainan kartu yang menarik sekali. Menurut saya sih, lebih seru dibanding UNO yang sudah nge-hits lebih dulu. Mungkin kalian ada yang sudah pernah dengar nama permainannya? Sama seperti judul tulisan ini, nama permainannya: WEREWOLF. wooo awooooo.. terdengar seram gitu ya? haha. Tapi, mainan ini ngga ada adegan gigit-gigitan di antara pemainnya kok. Jadi, kalian ngga perlu khawatir. Cumaaaa, biarpun ngga ada adegan gigit-gigitan antar pemain, kayaknya kalo ada pemain yang couple -an sih yaaaa.. lumayan bikin greget gitu.. *ketawa jahad* Jadi, apa sih sebenarnya permainan WEREWOLF itu? Penjelasan lengkapnya bisa dilihat langsung di sini , tapi singkatnya menurut saya sih ini semacam main polisi-polisian. Dalam permainan, ada satu orang yang bertugas jadi moderator dan tidak memiliki peran langsung dalam permainan. Moderator ini ibarat 'Tuhan'-

Perihal BAPER dan Pengakuan Manusia Yang Tidak Peka

Pamulang, 01 April 2017 BAPER sepertinya belakangan ini lumayan menjadi kata yang viral di seantero pergaulan baik dunia maya maupun nyata yahh? (ceilah bahasanya!) Baper atau bawa perasaan menurut hemat saya, dapat dimaknai sebagai perasaan super sensitif . Yah atau kalau mau paket yang super hemat lagi, yaa kurang lebih sih: apa-apa dimasukkan ke dalam hati . Jadi, orang yang baper ini aduhai selalu pakai hati. Ibaratnya benda, macam keramik, kesenggol sedikit bisa langsung wassalam deh. Segala macam tindak tanduk orang lain di sekitarnya, disangka kode ataupun sindiran. Yaaa, ngga salah juga sih cuma yaaa gimana ya kalau segala hal dimasukkan ke dalam hati. Kan kalau kamu lihat ada orang bawa bantal, belum tentu mereka mau tidur kan? Hmm..... Sementara, di sisi lain, ada juga nih yang berkebalikan dengan baper, yaitu Manusia Yang Tidak Peka. Makhluk-makhluk ini biasanya kebangetan cueknya. Mungkin orang melihatnya sebagai manusia yang tidak memiliki hati sama sekali. Padahal,

Bro, Sis, Keluarga Kecilmu Bukan Trophy Kemenangan Loh...

Ciputat, 03 Maret 2017 Belakangan ini, entah karena usia saya yang memang sudah tergolong cukup matang untuk sebuah komitmen jangka panjang berjudul pernikahan, atau memang masyarakat seusia saya sungguhan sedang giat berlomba-lomba untuk menikah dan bereproduksi. Saya bukannya iri dengki karena sampai saat ini Alhamdulillah masih belum dikaruniai kekasih, tapi saya merasa masih banyak masyarakat kita ini yang memperlakukan suami/istri dan anak kandung sebagai sebuah trophy kemenangan yang perlu didapatkan sesegera mungkin. Lihat saja pertanyaan yang dilontarkan saat bertemu orang yang sudah lama tidak ditemui, umumnya langsung tanya: ‘sudah menikah belum? Sudah punya anak berapa?’ atau ‘sudah punya pacar? Kapan nih kirim undangan?’. Apakah pernikahan telah berubah menjadi sebuah tujuan hidup paling superior di dalam masyarakat kita? Seolah kaum yang sudah menikah adalah pemenang sejati kesuksesan hidup. Bahkan mereka yang sudah dipercayakan memelihara anak dapat dikatakan lebih s