Posts

Showing posts from July, 2012

Lunatic Homo-Psychoensis

saya stres. stres akut yang mulai bertransformasi jadi kronis. menjelang sidang yang diakibatkan oleh tuntutan saya untuk lulus dari kampus [halah!]. stres saya merambah ke badan. produksi asam lambung meningkat tajam. mules melulu rasanya. stres saya merajai otak. segala jejalan materi yang berusaha saya masukkan ke sana, dimuntahkan tanpa ampun. stres saya.. menggila. hingga saya bertransformasi jadi jenis manusia baru: LUNATIC HOMO-PSYCHOENSIS. *terdengar lagu Sugar Town mengalun merdu dan ringan dari speaker laptop*

Bahagia itu gratis adanya!

selepas lulus nanti (mudah-mudahan sidang saya ngga seberantakan yang saya pikirkan T__________T), saya memutuskan untuk minggat keluar kota. meski banyak teman, yang saya yakini, mencibir keputusan nekat saya, saya tak lagi peduli. meski banyak yang bilang gaji segitu banyak di ibukota, gaji segitu ngga bakal cukup buat makan sebulan, gaji segitu bla bla bla.. tapi saya tetep ngga peduli. tanpa bermaksud munafik, duit itu.. apa sih sebetulnya?? misal, di ibukota, gaji saya besar, harta berlimpah, dan segala kebutuhan hartawi saya terpenuhi. tapiii, saya harus berjibaku dengan kemacetan di ibukota. dua kali sehari. enampuluh kali sebulan. berjam-jam setiap kalinya. ditemani polusi gila-gilaan. ditambah tumpukan pekerjaan. baru ngebayangin aja saya udah gila! hidup yang kayak gitu yang kalian mau rupanya? aduh, maaf, saya ngga suka. bukan ngga sanggup. tapi ngga suka. saya ngga suka jadi gila di usia muda. saya ngga suka jadi tua sebelum waktunya. tua di jalan maksudnya. jadi, ya,

Berdoalah di Social Media!

"Ya Tuhan, semoga ujian saya lancar hari ini.." "Ya Allah, berikanlah kemudahan untuk UN saya.." Status-status macam itu, saya yakin, banyak bertebaran di ranah maya. Di Facebook, twitter, banyak sekali penggunanya yang menuliskan status macam itu. Saya sendiri heran aja sama yang nulis status kayak gitu. Bukan bermaksud memojokkan apalagi menghina. Cuma asli saya kebingungan dan bertanya-tanya sendiri: Apakah Tuhan sungguh-sungguh punya akun social media? sejatinya, meskipun saya pribadi bukan tipe hamba yang rajin berdoa atau ngobrol dengan Tuhan, saya percaya berdoa itu sudah ada tempatnya masing-masing. saya juga yakin bahwa doa akan lebih didengar jika kita bicara langsung dengan Yang Maha Mendengar. analoginya, kayak kita mau minta duit ke orang tua. pasti kita langsung nyamperin orang tua dan minta duitnya kan? bukannya malah nulis: 'pah, bagi duit dong..' di social media. ya jelas, pengecualian ada pada mereka yang orang tuanya meman